Senin, 25 Februari 2008

And The Oscar Goes to...



Inilah daftar nominasi dan pemenang Academy Awards ke-80 yang menganugerahkan Piala Oscar pada insan perfilman dunia yang digelar di Kodak Theater, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (24/2/2008) malam waktu setempet. Mungkin diantar peraih piala Oscar ini adalah film favorit anda. Saya tidak bisa berkomentar banyak karena sebagian dari judul2 tersebut belum saya tonton. Saya penasaran ingin melihat 'No Country for Old Men' yang sangat dijagokan tahun ini. Semoga saja filmnya segera sampai ke Jogja.


Saya sangat kecewa dengan TV swastsa di Indonesia. Kenapa ya tidak ada yang menayangkan acara ini? Padahal tahun2 sebelumnya salah satu TV swasta yang berlogo ikan terbang selalu menayangkannya. Apa mungkin gak sanggup membelinya? Rasanya tidak juga, tho TV tersebut kabarnya sukses memiliki rating tertinggi. Mungkin saja tayangan ini tidak menguntungkan seperti Mamamia ataupun sinetron Dubbing kebanggaannya itu kali ya...


Selamat buat para pemenang... Salah satunya adalah film animasi Ratatouile, saya masih inget quote dari film tersebut "Semua orang bisa memasak". Saya suka film ini, cukup memberikan hiburan. Selamat juga buat sekuel ketiga dari petualangan Bourne yang memborong 3 penghargaan sekaligus dari 3 kategori yang diberikan padanya. Tapi sayangnya akting Matt Damon gak berhasil membawanya masuk nominasi best actor ya... Untuk visual efek, bener2 gak nyangka kalau Golden Compass dapat mengalahkan At World's End-nya Pirates of the Carribean dan juga Transformers...


Selengkapnya lihat saja daftar berikut ini: (yang dicetak merah adalah daftar peraih oscar)

Best Picture
‘Atonement’
‘Juno’
‘Michael Clayton’
‘No Country for Old Men’

Best Director
Julian Schnabel, ‘The Diving Bell and the Butterfly’
Jason Reitman, ‘Juno’
Tony Gilroy, ‘Michael Clayton’
Joel Coen and Ethan Coen, ‘No Country for Old Men’
Paul Thomas Anderson, ‘There Will Be Blood’

Best Actor
George Clooney, ‘Michael Clayton’
Daniel Day-Lewis, ‘There Will Be Blood’
Johnny Depp, ‘Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street’
Tommy Lee Jones, ‘In the Valley of Elah’
Viggo Mortensen, ‘Eastern Promises’


Best Actress
Cate Blanchett, ‘Elizabeth: The Golden Age’
Julie Christie, ‘Away From Her’
Marion Cotillard, ‘La Vie en Rose’
Laura Linney, ‘The Savages’
Ellen Page, ‘Juno’


Best Supporting Actor
Casey Affleck, ‘The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford’
Javier Bardem, ‘No Country for Old Men’
Philip Seymour Hoffman, ‘Charlie Wilson’s War’
Hal Holbrook, ‘Into the Wild’
Tom Wilkinson, ‘Michael Clayton’


Best Supporting Actress
Cate Blanchett, ‘I’m Not There’
Ruby Dee, ‘American Gangster’
Saiorse Ronan, ‘Atonement’
Amy Ryan, ‘Gone Baby Gone’
Tilda Swinton, ‘Michael Clayton’


Best Foreign Film
‘Beaufort’ (Israel)
‘Counterfeiters’ (Austria)‘
Katyn’ (Poland)
‘Mongol’ (Kazakhstan)
‘12′ (Russia)


Best Original Screenplay
Diablo Cody, ‘Juno’
Nancy Oliver,‘Lars and the Real Girl’
Tony Gilroy,Michael Clayton’
Brad Bird, ‘Ratatouille’
Tamara Jenkins, ‘The Savages’


Best Adapted Screenplay
Christopher Hampton, ‘Atonement’
Sarah Polley, ‘Away From Her’
Ronald Harwood, ‘The Diving Bell and the Butterfly’
Joel Coen and Ethan Coen, ‘No Country for Old Men’
Paul Thomas Anderson, ‘There Will Be Blood’


Best Animated Feature Film
‘Persepolis’
‘Ratatouille’
‘Surf’s Up’

Best Art Direction
‘American Gangster’
‘Atonement’
‘The Golden Compass’
‘Sweeney Todd The Demon Barber of Fleet Street’
‘There Will Be Blood’


Best Cinematography
'The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford’
‘Atonement’‘The Diving Bell and the Butterfly’
‘No Country for Old Men’
‘There Will Be Blood’

Best Documentary Feature
‘No End in Sight’
‘Operation Homecoming: Writing the Wartime Experience’
‘Sicko’
‘Taxi to the Dark Side’
‘War/Dance’


Best Documentary Short Subject
‘Freeheld’
‘La Corona’ (’The Crown’)
‘Ochberg’s Orphans’
‘Salim Baba’Sari’s Mother’


Best Original Score
‘Atonement’
‘The Kite Runner’
‘Michael Clayton’
‘Ratatouille’
‘3:10 to Yuma’


Best Original Song
‘Falling Slowly’ from ‘Once’
‘Happy Working Song’ from ‘Enchanted’
‘Raise It Up’ from ‘August Rush’
‘So Close’ from ‘Enchanted’
‘That’s How You Know’ from ‘Enchanted’


Best Makeup
‘La Vie en Rose’
‘Norbit’
‘Pirates of the Caribbean: At World’s End’


Best Animated Short Film
‘I Met the Walrus’
‘Madame Tutli-Putli’
‘My Love (Moya Lyubov)’
‘Peter & the Wolf’


Best Live Action Short Film
‘At Night’
‘Il Supplente (The Substitute)’
‘Le Mozart des Pickpockets (The Mozart of Pickpockets)’
‘Tanghi Argentini’
‘The Tonto Woman’


Best Film Editing
‘The Bourne Ultimatum’
‘The Diving Bell and the Butterfly’
‘Into the Wild’‘No Country for Old Men’
‘There Will Be Blood’


Best Sound Editing
‘The Bourne Ultimatum’
‘No Country for Old Men’
‘Ratatouille’
‘There Will Be Blood’
‘Transformers’


Best Sound Mixing
‘The Bourne Ultimatum’
‘No Country for Old Men’
‘Ratatouille’
‘3:10 to Yuma’
‘Transformers’


Best Visual Effects
‘The Golden Compass’
‘Pirates of the Caribbean: At World’s End’
‘Transformers’


Best Costume Design
‘Across the Universe’
‘Atonement’
‘Elizabeth: The Golden Age’
‘La Vie en Rose’
‘Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street’

Rabu, 20 Februari 2008

Butuh 4 hari menjemur pakaian?

Gambar yang sedang anda perhatikan ini adalah gambar tumpukan pakaian saya yang baru saja kering...


Mungkin anda akan bertanya2 apa yang spesial dari gambar tersebut sehingga saya harus memajangnya di blog ini...



Bukan...Bukan...Bukan... Saya bukan ingin bercerita kalo saya mencucinya pake deterjen Attack, Saya juga bukan ingin bercerita kalo pewanginya adalah Molto. Bahkan kalo anda pikir saya mau bercerita tentang ketika menyetrika nanti saya akan memakai Kispray anda salah besar... (halahhh, mana ada yang bakal memikirkan hal2 itu. Saya terlalu berlebihan...)



Oke...Oke... Yang ingin saya ceritakan adalah tentang begitu lamanya proses pengeringan pakaian tersebut... Coba bayangin, butuh 4 hari agar pakaian tersebut bener2 kering. Yup 4 hari.... Bagi anda yang sering mencuci pakaian sendiri pasti ngerti kalo normalnya hanya butuh waktu 1 hari saja. Lalu, dimanakah letak "ketidaknormalan" itu ?



<=Mari flashback 4 hari yang lalu...



Disinilah cerita ini bermula.... Hari ini (hari minggu maksudnya,kan ini cerita flashback) saya berniat ingin mencuci pakaian.... Udah lebih dari seminggu gak mencuci, jadi kebayang donk betapa banyaknya pakaian kotor saya... Udah gitu, baju2 favorit juga ada di dalam sana. Jadi mesti buru2 nyuci deh biar bisa pake baju favorit lagi,hahaha...



Oya, saya termasuk type orang yang lebih memilih untuk mencuci pakaian sendiri... Padahal kalo pengen laundry, di sekitar kosan saya banyak sekali penyedia layanan tersebut, mulai dari yang harganya murah, lumayan mahal, sampe yang mahal sekalipun ada disini... Tapi saya tetap memilih untuk mencuci pakaian sendiri kecuali jika ada hal yang sangat mendesak yang menyebabkan saya tidak bisa mencuci sendiri....



Oke, balik lagi kecerita tadi... Setelah merapikan kamar sebentar dan sempet online juga lalu saya memutuskan untuk mencuci... Gak ada yang aneh disini, biasa aja... Caranya juga sama seperti orang kebanyakan yaitu di kucek, di bilas, lalu dijemur... (gak ada yang beda kan? Sama aja,hehe)... Mungkin bakal berbeda jika anda mencuci pakaian pake mesin cuci, anda tidak perlu repot2 mengucek, dan sebagainya dan sebagainya... Anda cukup mengatur tombol2 yang ada di mesin cuci tersebut lalu mesin akan bekerja secara otomatis dan anda bisa menunggu sambil baca majalah, minum kopi dan makan cemilan (Ini blog tentang apa tho ya, koq isinya malah ngaco begini,hahaha)



Oke...Oke...Saya telah selesai menjemur pakaian, tinggal menunggu kering aja dalam beberapa jam. Namun apa yang terjadi? Tiba2 aja langit mendung... Kalo lagu lama bilang: "mendung tak berarti hujan"... Tapi sayangnya keadaan kali ini gak seperti lagu tersebut. Mendung kali ini berarti hujan... Yup, tiba2 aja hujan mengguyur dengan derasnya.... Saya lalu bergegas menyelamatkan pakaian yang hampir kering. Oya, jemuran dikosan ini gak pake atap... Jadi langsung kena sinar matahari sehingga kalo hujan turun jemuran bakal langsung diguyur air...



Untung saya masih sempet menyelamatkan pakaian tersebut... Tapi ternyata pakaian tersebut belum kering sepenuhnya. Masih sedikit lembab sehingga perlu di jemur lagi...



Oke, karena sepanjang sore diguyur hujan maka tidak memungkinkan untuk menjemur pakaian lagi. Jadi terpaksa melanjutkannya esok hari...



Esok paginya (hari kedua) saya kembali menjemur pakaian... Dengan kondisi yang udah hampir kering ini sebenarnya saya hanya butuh waktu sekitar setengah hari aja untuk mengeringkannya... Namun sayangnya lagi2 siang bolong yang awalnya cerah dan panas tiba2 dilanda hujan. Yang lebih menyebalkan lagi, saat itu saya tidak berada di kost dan lupa kalo sekarang jemuran kehujanan. Pas pulang ke kost baru nyadar dan ketika ngecek ke jemuran pakaian dah basah kuyup semuanya... Hiks...Hiks...


Hari ketiga...


Pakaian yang udah basah kuyup tadi saya biarin aja dijemuran. Artinya tadi malam pakaian ini bermalam disana sehingga saat ini pakaian tersebut udah siap menyerap sinar matahari lagi (bahasanya kacau niy, udah mumet soalnya)... Saya sangat2 berharap kalo hari ini akan cerah karena stok underwear udah sangat menipis,hehehe... Tapi apa yang terjadi? Siangnya kembali mendung sedangkan pakaian belum kering. Akhirnya daripada kehujanan saya pun menyelamatkan pakaian tersebut. Ternyata mendungnya cukup lama, sampe sore dan menjelang magrib akhirnya diguyur hujan... Tapi untunglah pakaian sempat diselamatkan.



Hari keempat...


Tahap finishing seharusnya karna pakaian udah hampir kering juga... Dan ternyata emang bener... Cuacanya cukup cerah untuk menjemur pakaian sehingga pakaian saya kering semua... Alhamdulillah.... Tapi sorenya kemudian diguyur hujan juga lho....



Nah ada apa sebenarnya? Padahal seharusnya saat ini bukan musim hujan lho... Cuaca saat ini bener2 gak karuan, yang tadinya panas banget bisa aja sorenya langsung turun hujan deres... Belakangan hal kayak gini sering banget terjadi... Bukan sekali atau dua kali, tapi udah sering banget... Inilah salah satu dampak global warming atau pemanasan global... Sekarang aja kita udah mulai merasakan dampaknya ya, bagaimana di tahun2 mendatang?



"Let us help stop Global Warming now and make sure that the world we live in stays alive!"



Love Yogya and You

Kamis, 14 Februari 2008

Makanan Lezat itu bernama Jengkol

Coba deh perhatikan gambar di bawah ini....
Masih belum puas? Kalo gitu coba perhatikan yang satunya lagi...

Whahaha, jadi laper niy... Buat yang doyan banget sama yang namanya Jengkol, pasti ngiler banget liat gambar tersebut. Ngaku deh, hayo ngaku...
Aku termasuk salah seorang yang doyan Jengkol. Upz, off the record ya... Malu kalo banyak yang tau. Hehehe, tau sendiri donk efek apa yang bakal ditimbulkan kalo kita makan jengkol...
Buat yang belum pernah makan jengkol, waduh selama ini kamu kemana aja...!!! Kamu mesti buru2 deh mencobaanya... Kalo pak bondan bilang sih rasanya "MAK NYUSSS", kalo benu Boelu bilang "MANTAP KALIII..."

Tapi ya itu, efek makan jengkol ini bakal menimbulkan bau yang Nauzubillah deh... Semua orang pasti gak tahan dengan bau yang ditimbulkannya. Koq bisa ya makanan lezat tapi menimbulkan bau yang sangat2 menyiksa...
Karena udah kangen pengen makan jengkol, akhirnya kemaren aku memutuskan untuk kembali mencicipi makanan yang satu ini (jangan bilang sapa2 ya,hehe). Kebetulan Rumah Makan Padang yang menjadi langgananku pas makan siang saat itu menyediakan sambel goreng jengkol plus terong di menunya.... Sebenarnya aku agak khawatir juga dengan baunya, makanya aku hanya mencicipi sepotong aja... Yup hanya sepotong!!! Sepotong jengkol itu artinya sebuah jengkol yang dibagi dua. Jadi sebenarnya aku hanya memakan setengah jengkol waktu itu.
Aku makan hanya sepotong biar gak terkena efek baunya.... Namun apa yang terjadi? Setelah beberapa jam ternyata tetap aja bau jengkol menyebar kemana2... Aku nyesel banget... Tapi bukan nyesel karena udah makan jengkol.... Nyesel karena kenapa cuma makan sepotong aja. Toh ternyata tetep aja bau jengkol.... Kalo tau bakal kayak gini, mending sekalian aja makan jengkol sebanyak-banyaknya...
Kesimpulannya, makan jengkol baik sedikit ataupun banyak tetap akan menimbulkan aroma khas jengkol.... Jadi, kalo mau makan jengkol mending sekalian aja makan yang banyak :)

Selasa, 12 Februari 2008

Priit....Priit...

Pernah ga sih kesel ama tukang parkir?

”Mas tukang parkir, aku lagi kesel ma kamu niy....!!!”

Hehehe, ga sampe nyeletuk kayak gitu juga sih, tapi sempet bikin hati ini ngedumel.... Pasalnya ga semua tukang parkir itu berguna, maksudku ada sebagian tempat2 tertentu yang ga butuh penjaga parkir tapi malah dijagain sama tukang parkir....

Contohnya aja di sepanjang Jakal, hampir disetiap toko ada penjaga parkirnya. Huhh,bisa dibayangkan donk berapa banyak uang yang harus aku keluarkan hanya untuk bayar parkir kalo aku ingin masuk ke beberapa toko andaikan dari toko yang satu ke toko yang lain aku selalu membawa motor....
Sebenarnya ini bukan sekedar masalah uang tapi, tapi lebih kepada penting atau tidaknya keberadaan tukang parkir tersebut.... Yup, seberapa penting keberadaan tukang parkir tersebut.

Kemaren malem aku ke K-24 Jakal untuk membeli Redoxon & Obat flu, sementara itu motor kuparkir tepat di depan toko. Seperti biasa transaksi di K-24 itu tidak membutuhkan waktu yang lama, paling2 dalam 5 menit urusan udah kelar. Lalu akupun keluar menuju motor. Seseorang yang memakai rompi bertuliskan PARKIR mengambil kartu parkir dari jok motorku kemudian menengadahkan tangan meminta uang parkir kepadaku...

”Argh... Kalo hanya untuk meletakkan dan mengambil kembali kartu parkir itu, keberadaanmu disini ga dibutuhkan mas!” aku ngedumel dalam hati...

Sebenarnya jarak antara K-24 dan tempat parkirnya ga begitu jauh, lagipula kaca jendelanya juga transparan sehingga ga perlu tukang parkir karna aku bisa mengawasi motorku sendiri.

Sebenarnya apa sih tugas tukang parkir itu? Kalo hanya untuk menjaga keamanan maka berdasarkan fakta tersebut dapat dipastikan di depan K-24 jakal tidak membutuhkan tukang parkir. Tapi, mungkin tukang parkir itu masih dibutuhkan untuk merapikan susunan motor dan membantu pemilik motor mengeluarkan motornya dari tempat parkir.
Oke oke... Lalu, Bagaimana kenyataannya? Boro2 deh... Tukang parkir itu sama sekali tidak membantu, aku harus mengurus motorku sendiri... Itu yang bikin aku kesel... Kalau saja dia sedang sibuk mengurus kendaraan lain mungkin bisa dimaklumin, tapi ini enggak... Dia tidak sedang sibuk koq...

Bukan hanya itu, aku juga masih punya cerita yang berkaitan dengan tukang parkir. Waktu itu aku mencetak foto di PhotoTalk jakal, lokasinya persis di sebelah utara (K-24). Setelah transaksi selesai, aku menuju parkir dan mengeluarkan uang logam senilai 500 rupiah untuk tukang parkir lalu pulang. Dalam perjalanan pulang aku teringat bahwa flashdisk-ku masih tertinggal di PhotoTalk, seketika itu juga aku kembali ke PhotoTalk untuk mengambil flashdisk-ku. Sialnya, pas mau pulang lagi2 tukang parkirnya meminta uang. Busyeet... Padahal kan tadi udah aku bayar, lagipula aku kesitu cuma bentar, cuma mau ambil flashdisk. Gila deh kalo harus bayar dua kali... Apa mas-nya lupa ya kalo tadi aku udah parkir disitu? Kayaknya ga mungkin deh, soalnya waktu itu lagi sepi sehingga tidak begitu sulit untuk mengingat siapa yang barusan parkir.

Kalo diinget2 kejadian kayak gitu bikin aku kesel banget sama tukang parkir. Tapi ga semua tukang parkir koq seperti itu, banyak juga koq tukang parkir yang bertanggungjawab...

Beberapa waktu lalu aku parkir motor di depan Malioboro Mall. Seperti biasa kalo parkir di tempat2 kayak Malioboro, Gramedia, Mirota Kampus, dll penjaga parkirnya selalu ngingetin aku agar jangan mengunci stang. Tujuannya agar tukang parkir tersebut mudah mengatur susunan motor. Setelah mematuhi ”titah” tukang parkir tersebut aku langsung masuk Mall. Hampir 2 jam aku keliling dan barang yang aku inginkan pun sudah ditangan maka sudah saatnya untuk pulang. Aku menuju parkiran...
Wow, padat banget... Maklum aja sih, saat itu emang lagi weekend dan cuaca emang kondusif buat jalan2. Alhasil, Aku kebingungan mencari motorku diantara ratusan motor lainnya.

”Terus mas...terus kedepan !”, ada suara orang dengan nada setengah teriak dari arah belakang mencoba menuntunku....

Siapa ya.....? Kupalingkan wajahku, eh ternyata tukang parkir yang sedang memanduku menuju motorku.

”Hah...? Koq tukang parkir itu tau motorku ya? Padahal dia tidak sedang memegang karcisku. Darimana dia tau ya?”

“Itu mas motornya”, tukang parkir itu terus mendekat, “Ayo, pitty mas,pitty!”

Wkakaka... Pitty? Buat yang roaming, pitty itu maksudnya uang. Mungkin dia mengenaliku berasal dari sumatra makanya dia menggunakan bahasa sana...
Oke...Oke...Cukup menghibur. Dia tau aku dari sumatra pasti karna ngeliat plat nomerku BM.... Nice juga.... Tapi yang bikin aku heran koq dia bisa inget ya itu adalah motorku.
Sudahlah....

Tapi pada umumnya, tukang parkir ditempat2 keramaian seperti Mall, Gramedia, Mirota,dll udah sangat bagus koq... Mereka benar2 bekerja dan salut buat mereka...
Two Thumbs Up :)